7 Jenis Ventilasi Rumah yang Paling Umum

7 Jenis Ventilasi Rumah yang Paling Umum

Ventilasi rumah adalah aspek penting dalam menciptakan hunian yang sehat dan nyaman. Sistem ventilasi yang baik tidak hanya memastikan sirkulasi udara yang lancar tetapi juga membantu mengurangi kelembapan, menghilangkan bau tidak sedap, dan mencegah pertumbuhan jamur atau bakteri.

Jenis ventilasi rumah sendiri ada bermacam-macam. Di artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai jenis ventilasi, manfaat memiliki ventilasi di dalam rumah, serta cara menentukan ukuran ventilasi rumah. Yuk, baca informasi lengkapnya!

Manfaat Ventilasi Rumah Secara Menyeluruh

Setiap rumah umumnya dilengkapi dengan sistem ventilasi udara. Keberadaan ventilasi sudah menjadi komponen penting dalam setiap konstruksi rumah. Namun, apa manfaat ventilasi yang ada di dalam rumah? Seberapa pentingkah keberadaan ventilasi rumah ini?

  1. Menyaring Partikel Udara

Ventilasi berperan cukup penting dalam menangkap dan mengeliminasi partikel seperti serbuk sari, debu, dan berbagai jenis kotoran yang ada di udara. Tanpa sistem ventilasi yang memadai, partikel-partikel ini akan beredar bebas di udara rumah dan bisa mengganggu kesehatan penghuninya.

  1. Mengurangi Kelembaban

Tingkat kelembaban yang tinggi di dalam rumah tidak hanya menciptakan kondisi yang tidak nyaman tetapi juga meningkatkan risiko pertumbuhan jamur dan kerusakan pada perabot. Keberadaan ventilasi cukup efektif membantu mengurangi kelembaban sehingga dapat menjaga kesehatan penghuni rumah.

  1. Mengurangi Efek Gas Radon

Radon, gas radioaktif yang tak terdeteksi oleh indra penciuman atau penglihatan, muncul secara alami dari peluruhan uranium dalam tanah dan batuan. Gas ini, jika terhirup, dapat menempel di paru-paru dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan serius. Sistem ventilasi yang baik dapat mengurangi konsentrasi radon di dalam rumah.

  1. Mengontrol Polutan

Fungsi lain dari ventilasi rumah adalah mengelola dan mengurangi tingkat polutan udara di dalam rumah. Ini penting untuk memastikan bahwa udara yang dihirup oleh penghuni rumah bersih dan sehat.

  1. Tempat Sirkulasi Udara

Fungsi utama ventilasi dalam setiap rumah adalah untuk mendukung sistem sirkulasi udara. Ventilasi yang efektif memastikan bahwa udara segar dari luar dapat mengalir masuk ke dalam rumah sehingga membawa dampak positif bagi kesehatan Anda dan keluarga.

  1. Menjadikan Udara dalam Ruangan Lebih Berkualitas

Infeksi pada sistem pernapasan sering kali muncul akibat kondisi udara yang kurang berkualitas, di mana terjadi ketidakseimbangan antara kadar oksigen dan karbon dioksida. Kondisi ini, di mana oksigen terbatas, membuat penghuni rumah lebih rentan terhadap gangguan pernapasan, termasuk iritasi tenggorokan dan batuk persisten.

Kehadiran sistem ventilasi yang baik menjamin aliran udara yang konstan dan sehat. Kondisi ini memastikan keseimbangan kadar oksigen yang optimal. Dengan begitu, risiko mengalami infeksi pernapasan jadi berkurang karena udara yang tidak sehat di dalam rumah dapat diminimalisir.

  1. Mengurangi Bau Tak Sedap dari Hewan Peliharaan

Hewan kesayangan, terutama yang memiliki bulu, sering menjadi faktor yang memperburuk kualitas udara dalam ruangan. Bulu hewan tidak hanya menjadi sumber utama alergen, tetapi kontak dengan air liur, urine, atau feses mereka juga berpotensi menimbulkan reaksi alergi. Gejala alergi ini bisa berupa gatal-gatal atau ruam, dan dalam kasus tertentu, bisa memicu serangan asma.

Bulu dari hewan kesayangan bisa menumpuk dan menempel pada permukaan berbagai benda, seperti kain atau kasur. Namun, dengan sistem ventilasi yang memadai dan peredaran udara yang efisien dapat menghilangkan bulu dan aroma yang ditimbulkan oleh hewan peliharaan. Kebersihan udara dalam ruangan jadi lebih terjaga.

  1. Meminimalisir Polusi Asap Rokok

Kebiasaan merokok di dalam rumah dapat meningkatkan risiko penyakit yang serius, mulai dari asma, bronkitis, dan kanker paru-paru. Ini sangat berdampak pada penghuni rumah yang tidak merokok namun berbagi ruang yang sama. Zat beracun dari asap rokok dapat mengendap dan bertahan lama pada berbagai permukaan benda, seperti bantal, pakaian, dan karpet.

Keberadaan ventilasi rumah bisa mengurangi asap rokok yang mengendap di dalam ruangan sehingga meminimalisir paparan kepada penghuni lain. Namun, untuk menjaga kualitas udara dalam rumah agar tetap optimal, disarankan agar tidak merokok di dalam ruangan, meskipun ruangan tersebut sudah memiliki sistem ventilasi yang baik.

  1. Menghangatkan Ruangan

Sistem ventilasi pada rumah berperan lebih dari sekadar menjaga keseimbangan kualitas udara. Salah satu keunggulannya adalah meningkatkan kehangatan di dalam ruangan.

Saluran ventilasi udara memungkinkan sinar matahari untuk masuk ke dalam sehingga membuat ruangan menjadi lebih hangat dan nyaman untuk dihuni. Ketika sinergi ini dikombinasikan dengan penggunaan elemen interior seperti lantai kayu, yang dikenal mampu beradaptasi dengan suhu dan kondisi cuaca, hasilnya adalah ruangan yang bukan hanya sehat tetapi juga hangat dan nyaman.

  1. Menghemat Energi

Kondisi ruangan yang terasa panas bisa disebabkan oleh kurangnya sistem ventilasi. Akibatnya, banyak orang yang menggunakan AC atau kipas angin sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

Apabila ventilasi di ruangan tersebut sudah cukup memadai, maka udara dari luar ruangan bisa masuk dan membuat ruangan jadi lebih sejuk. Kalau udara di luar saja sudah cukup, maka Anda tidak perlu menggunakan AC atau kipas angin agar lebih hemat energi.

  1. Mengurangi Risiko Berbagai Penyakit

Ventilasi membantu mengurangi penyebaran penyakit menular dengan cara memperbarui udara dalam ruangan. Pertukaran udara ini sangat efektif mengurangi konsentrasi virus, bakteri, dan jamur. Alhasil, penghuni rumah jadi terhindar dari risiko berbagai penyakit.

  1. Perlindungan bagi Anak-anak

Anak-anak yang sistem imunnya masih berkembang sangat rentan terhadap kualitas udara yang buruk. Ventilasi yang baik dapat mengurangi risiko mereka terkena berbagai penyakit.

Jenis Ventilasi Rumah yang Sering Digunakan

Secara garis besar, sistem ventilasi terklasifikasi menjadi dua tipe utama: alami dan mekanik. Tipe alami sering diterapkan di area seperti ruang tamu, sedangkan tipe mekanik, yang biasanya menggunakan kipas, umumnya dipasang di area seperti kamar mandi, dapur, atau bahkan di lingkungan industri. Berikut ini adalah beberapa pilihan ventilasi rumah yang bisa Anda pertimbangkan:

  1. Ventilasi Boven

Sistem ventilasi Boven, sering ditemukan di rumah-rumah kontemporer hingga yang bergaya tradisional. Uniknya, jenis ventilasi ini menawarkan dua pilihan: terintegrasi dengan elemen seperti jendela, pintu atau terpisah.

  1. Ventilasi Kaca Nako

Alternatif jenis ventilasi modern lainnya adalah ventilasi kaca Nako, yang mirip dengan krepyak atau jalusi. Material yang dipakai untuk membuat ventilasi ini adalah kaca, bukan kayu.

  1. Ventilasi Dinding

Ideal untuk area terbuka atau tertutup, ventilasi ini mudah dipasang pada permukaan dinding. Fungsinya pun efisien, baik dalam membuang udara dari dalam ruangan atau memasukkan sirkulasi udara dari luar. Ukuran baling-balingnya biasanya berkisar antara 25-30 cm.

  1. Ventilasi Ekstraktor

Ventilasi ekstraktor, yang membutuhkan daya listrik, biasanya berbentuk seperti kipas namun dengan fungsi yang spesifik, yakni menyedot dan mengeluarkan udara kotor dari ruangan. Ventilasi ini penting untuk ruangan tertutup tanpa akses dan tanpa jendela. Baling-baling ventilasi ini berukuran 20-125 cm.

  1. Ventilasi Loster

Masih dipertahankan hingga kini, ventilasi loster adalah pilihan tradisional yang dibuat dari keramik, semen, atau beton yang tersedia dalam berbagai desain. Dipasang pada satu sisi dinding, susunannya yang dinamis memungkinkan aliran udara masuk dan keluar dengan efisien.

  1. Ventilasi Jalusi

Ventilasi Jalusi, dengan desain ruas yang lebar untuk optimasi aliran udara, biasanya terbuat dari aluminium atau kayu. Versi aluminium lebih populer karena kekuatan dan daya tahan yang cukup lama sehingga menjadikan ventilasi ini pilihan yang cocok untuk mengusung konsep desain minimalis.

  1. Ventilasi Pembuangan

Berbeda dengan jenis-jenis ventilasi lain, ventilasi ini termasuk ke dalam kategori ventilasi mekanis yang memanfaatkan energi listrik untuk operasinya.

Fungsi utama dari ventilasi pembuangan ini adalah untuk menarik udara dari dalam ruangan dan mengeluarkannya ke luar, beroperasi dengan satu arah aliran udara saja. Ventilasi jenis ini umumnya dipasang di ruangan-ruangan yang tidak memiliki akses langsung ke sirkulasi udara alami, seperti di kamar tidur atau kamar mandi yang tertutup.

Cara Menentukan Ukuran Ventilasi Rumah yang BaikĀ 

Memilih ukuran ventilasi rumah memerlukan pertimbangan yang matang agar lebih fungsional guna meningkatkan kualitas udara di dalam rumah. Pilih jenis ventilasi rumah yang paling sesuai sebelum menentukan dimensinya.

Mengatur ukuran ventilasi di berbagai area rumah bisa disesuaikan dengan keinginan Anda, tapi ingat, ukuran yang tidak pas bisa membuat tampilannya kurang estetik dan mengurangi fungsinya.

Berikut adalah cara menentukan ukuran ventilasi rumah secara tepat:

  1. Mengukur Luas Lubang Ventilasi

Menurut beberapa sumber, luas lubang ventilasi ideal bisa dihitung dengan rumus 1/20 kali luas ruangan. Misalnya, jika ruangan luasnya 5 meter persegi, luas lubang ventilasi idealnya adalah 1/20 x 500 cmĀ² = 25 cmĀ². Namun, Anda bisa juga menggunakan rumus lain, yakni 1/10 hingga 1/40 dikalikan dengan luas lantai ruangan.

  1. Menetapkan Tinggi Ventilasi Rumah

Jenis ventilasi yang beragam membuat Anda bisa menyesuaikan tinggi ventilasi dengan kondisi yang ada. Namun, untuk ventilasi yang terintegrasi dengan kusen pintu atau jendela, tinggi idealnya adalah antara 30 cm hingga 50 cm, terutama untuk rumah minimalis, agar sirkulasi dan kualitas udara lebih optimal. Hindari tinggi ventilasi yang tidak sesuai rekomendasi karena dapat menghambat aliran udara.

  1. Menentukan Lebar Ventilasi

Setelah tinggi, fokuskan pada lebar ventilasi yang ideal. Untuk ini, Anda tidak memerlukan rumus yang rumit. Lebar ventilasi bisa disamakan dengan lebar pintu atau jendela.

  1. Mengukur Tinggi Ambang Bawah Ventilasi

Langkah terakhir adalah mengukur tinggi ambang bawah ventilasi. Biasanya, tinggi ini setara dengan tinggi ambang atas pintu atau jendela. Ukuran ini menjadi patokan untuk pemasangan ventilasi udara yang tepat. Ventilasi jenis loster atau kayu bisa dipasang langsung di atas kusen pintu atau jendela.

Dampak Desain Ventilasi Rumah Minimalis yang BurukĀ 

Ventilasi yang baik memungkinkan udara segar dari luar masuk dan menggantikan udara dalam ruangan yang sudah tidak segar. Namun, apa jadinya jika sebuah rumah memiliki sistem ventilasi yang buruk? Berikut ini adalah beberapa dampak negatif dari ventilasi rumah yang buruk terhadap penghuninya dan bangunan itu sendiri:

  • Kualitas Udara dalam Ruangan Menurun

Ventilasi yang buruk menyebabkan udara dalam ruangan menjadi stagnan. Hal ini mengakibatkan penumpukan polutan, seperti debu, asap rokok, dan zat kimia dari produk pembersih atau cat. Udara yang tidak segar ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti alergi, asma, dan bahkan kondisi jangka panjang yang lebih serius.

  • Munculnya Masalah Kelembapan

Kelembapan yang tinggi adalah salah satu masalah yang sering muncul akibat ventilasi yang buruk. Tanpa sirkulasi udara yang memadai, kelembapan tidak dapat keluar dari rumah dan mulai terakumulasi. Ini bisa mengakibatkan pertumbuhan jamur, terutama di area seperti kamar mandi dan dapur, yang ke depannya tidak hanya merusak struktur rumah tetapi juga dapat menimbulkan masalah kesehatan.

  • Peningkatan Risiko Masalah Kesehatan

Ventilasi buruk sering kali dikaitkan dengan masalah pernapasan. Udara dalam ruangan yang tidak berkualitas dapat memperburuk kondisi seperti asma dan bronkitis. Selain itu, kekurangan oksigen dan kelebihan karbon dioksida dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, dan konsentrasi yang menurun.

  • Kerusakan pada Bangunan

Tahukah Anda bahwa ventilasi yang buruk juga dapat mempercepat kerusakan pada bangunan? Kelembapan yang tinggi dapat menyebabkan kayu membusuk, cat mengelupas, dan metal berkarat. Selain itu, jamur dapat berkembang biak dengan pesat karena kelembapan yang tinggi sehingga dapat menyebabkan kerusakan permanen pada dinding dan lantai.

Melakukan investasi dengan membuat sistem ventilasi rumah yang baik bukan hanya untuk memperbaiki kualitas udara, tapi juga untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang bagi semua penghuni rumah.

Selain memastikan rumah Anda memiliki ventilasi yang baik, ada langkah penting lainnya yang dapat Anda ambil untuk melindungi rumah dengan mengasuransikannya. Asuransi Kebakaran Rumah Garda Home adalah solusi yang menawarkan perlindungan menyeluruh terhadap berbagai risiko kerusakan rumah.

Dengan Garda Home, Anda tidak hanya terlindungi dari bahaya kebakaran, tetapi juga dari risiko lainnya seperti kerusuhan dan huru-hara, kejadian rumah Anda tertabrak kendaraan, serta tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga. Asuransi ini memastikan bahwa rumah Anda terlindungi secara menyeluruh.

Garda Home menyediakan dua pilihan paket asuransi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Garda Home PLUS adalah pilihan bagi Anda yang menginginkan perlindungan maksimal dengan cakupan yang luas.

Sementara itu, Garda Home FIT adalah pilihan bagi Anda yang menginginkan perlindungan yang tetap memadai namun dengan premi yang lebih terjangkau. Kedua paket ini dirancang untuk memberikan fleksibilitas dan memenuhi berbagai kebutuhan dan preferensi.

Mari ambil langkah bijaksana untuk memiliki rumah yang lebih aman dan terlindungi dengan Garda Home.