Langit-langit atau plafon rumah dapat memengaruhi keseluruhan interior rumah Anda. Selain berfungsi sebagai pembatas antara ruangan dengan atap di atasnya, langit-langit rumah juga dapat memberikan kenyamanan pada penghuni rumah.

Tak hanya itu, plafon rumah bermanfaat sebagai elemen dekorasi yang bisa disesuaikan dengan konsep interior. Plafon juga dapat meredam panas dan bising sekaligus mencegah kotoran yang terjatuh dari atas atap.

Sejatinya ada banyak jenis plafon rumah dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk itu, sebelum Anda memilih desain plafon yang tepat, pahami dulu penjelasan di bawah ini!

10 Jenis Plafon Rumah

Plafon merupakan salah satu elemen penting dalam dekorasi interior hunian Anda. Jadi, proses memilihnya pun tidak boleh asal-asalan. Untungnya plafon hadir dengan jenis dan desain yang berbeda sehingga Anda tidak akan sulit mencocokkannya dengan interior.

Lalu apa saja jenis plafon rumah tersebut? Ini penjelasannya:

  1. Plafon Tripleks

Jenis plafon rumah ini terbuat dari lembaran kayu tripleks dengan ketebalan antara 3 mm sampai 6 mm. Plafon tripleks menawarkan berbagai keunggulan, misalnya dari segi harga yang relatif murah dan pemasangan yang mudah.

Model plafon rumah tripleks dipasang menggunakan rangka kayu. Bobotnya pun ringan sehingga memudahkan proses instalasi. Sayangnya, plafon tripleks tidak tahan api dan mudah rusak jika sering terkena air.

  1. Plafon Gypsum

Selain tripleks, plafon gypsum juga paling banyak digunakan sebagai pelengkap interior rumah modern dan semi modern. Plafon minimalis ini mudah didapatkan dan diinstalasi. Harganya pun ekonomis dengan variasi material rangka yang lebih beragam seperti metal atau kayu.

Plafon rumah gypsum memiliki beragam bentuk, mulai dari kubah sampai bertingkat-tingkat. Hanya saja kekurangan plafon ini terletak pada daya serap air yang rendah sehingga risiko kebocoran lebih tinggi.

  1. Plafon Kayu

Disebut juga lamber, plafon kayu terbuat dari olahan lembaran kayu berukuran sekitar 1×9 cm. Untuk dijadikan plafon, lembaran kayu tersebut dikeringkan supaya kadar air semakin berkurang. Jenis plafon rumah ini juga cocok untuk hunian berkonsep natural.

Awalnya, plafon kayu hanya digunakan oleh kalangan menengah ke atas karena materialnya relatif mahal. Tak hanya memberi kesan natural dan mewah, material ini menambah atmosfer hangat dan artistik pada interior rumah.

Plafon kayu sebenarnya rentan terhadap rayap dan mudah rapuh. Tetapi, ada alternatif bahan kayu lain yang lebih awet seperti kayu bengkirai, kayu jati, kayu merbau, kayu meranti, kayu sonokeling, dan kayu sungkai.

Corak dan pola plafon kayu pun tak kalah beragamnya, tinggal Anda sesuaikan dengan konsep hunian.

  1. Plafon Metal

Jenis plafon rumah ini terbuat dari lempengan metal tipis yang diproses secara emboss kemudian dicetak dalam beragam ukuran dan motif. Setelah selesai, material dirapikan dengan cat minyak berbagai warna.

Plafon metal cocok untuk beragam jenis hunian karena modelnya mudah disesuaikan. Selain itu, materialnya lebih kokoh, tahan lama, tahan terhadap api, anti rayap, dan anti jamur. Itulah mengapa harga plafon ini lebih mahal ketimbang jenis-jenis plafon rumah sebelumnya.

  1. Plafon PVC

Terbuat dari material polyvinyl chloride, plafon PVC dikenal memiliki daya tahan mumpuni serta anti air, anti rayap, dan anti api. Meski materialnya kuat, jenis plafon PVC ini terbilang sangat ringan.

Tak hanya itu, keunggulan lainnya terdapat pada variasi bentuk dan warna sehingga memudahkan dalam pencarian model plafon yang sesuai dengan interior hunian Anda. Sayangnya, plafon PVC tidak bisa dicat secara manual, jadi Anda perlu memasang plafon PVC baru jika ingin mengganti warnanya.

  1. Plafon Eternit atau Asbes

Model plafon ini mirip plafon kayu, tapi kualitasnya menyerupai plafon gypsum. Plafon eternit terbuat dari serat asbestos sehingga ketahanannya lebih tinggi jika terkena api atau air. Plafon ini juga mudah dipasang dan dibongkar kembali sesuai keinginan.

Namun, material asbes berisiko mengganggu kesehatan, di antaranya gangguan pernapasan sampai kanker. Selain itu, plafon ini juga mudah patah dan retak.

  1. Plafon GRC

Glassfiber Reinforced Cement (GRC) merupakan plafon dengan material yang mirip seperti eternit.  Bedanya plafon rumah GRC berukuran lebih besar, yakni sekitar 120×240 cm. Daya tahannya cukup baik terhadap api dan air, tetapi pemasangannya cukup sulit dan material mudah rapuh.

Dibutuhkan biaya yang lebih tinggi untuk proses pemasangannya. Namun, Anda akan mendapatkan kesan interior mewah berkat instalasi plafon ini.

  1. Plafon Akustik

Sebenarnya, plafon ini memiliki fungsi sebagai peredam suara. Di sisi lain, plafon akustik juga dapat memberikan kesan interior modern. Plafon ini merupakan pilihan tepat jika Anda tidak suka kebisingan di sekitar rumah.

Material jenis plafon rumah akustik terbuat dari rangka kayu atau rangka metal. Bobotnya cukup ringan sehingga proses pengerjaannya lebih cepat dan mudah. Namun, plafon akustik lebih mahal, tidak tahan air, dan pasokannya pun terbatas sehingga sulit ditemukan.

  1. Plafon Kalsiboard

Plafon kalsiboard terbuat dari campuran asbes, semen, pasir, silica, dan serat selulosa. Campuran bahan-bahan tersebut membuat jenis plafon rumah ini lebih kuat terhadap kerusakan yang disebabkan oleh jamur dan rayap.

Bentuknya mirip papan, tetapi daya serap airnya cukup tinggi. Anda juga bisa mengecat atau mengampelas noda dengan mudah. Modelnya pun terkesan elegan dan estetis sehingga cocok untuk hunian modern.

  1. Plafon Anyaman Bambu

Hunian tradisional sering kali menggunakan plafon anyaman bambu. Selain harga murah, desainnya terkesan klasik dan proses instalasinya pun terbilang mudah.

Namun, plafon anyaman bambu rentan terhadap api dan kerusakan akibat rayap. Plafon ini juga tidak boleh sering terkena air dan memerlukan perawatan rutin untuk menjaga ketahanannya.

Tips Ketika Memilih Plafon Rumah

Terlepas dari keragaman jenisnya, memilih plafon rumah sebenarnya tidak sulit. Selain memperhatikan material serta faktor iklim dan cuaca, Anda hanya perlu memperhitungkan hal-hal berikut:

  • Pilih Warna Plafon Sesuai Konsep Hunian

Kebanyakan rumah memilih warna netral seperti putih untuk model plafon. Tak hanya berwarna terang, putih juga memberi kesan bersih dan lapang pada interior rumah. Untuk alternatif lain, pilih warna terang seperti hijau muda atau biru muda jika langit-langit rumah rendah.

Untuk plafon tinggi menjulang, pilihan warna tentu lebih beragam. Asalkan tidak kontras dengan warna cat dinding karena dapat mengurangi nilai estetika interior rumah Anda.

  • Perhatikan Bentuk Plafon

Seiring perkembangan zaman, model plafon rumah mengalami banyak peningkatan. Alih-alih berdesain polos, Anda dapat menemukan plafon dalam beragam bentuk. Mulai dari transparan, bertipe baki, sampai void.

Keragaman bentuk ini mempermudah Anda dalam menentukan plafon rumah yang sesuai dengan desain interior. Sebagai contoh, rumah berdesain klasik bisa memilih plafon berbentuk melengkung. Sedangkan rumah modern, cocok dengan plafon berbentuk ceruk atau baki.

Bagi rumah bertingkat, pilih variasi void untuk memberikan kesan sejuk, terang, dan lapang pada keseluruhan interior.

  • Material yang Kuat

Material plafon akan memengaruhi atmosfer yang ingin Anda ciptakan di rumah. Beberapa jenis material juga dapat mencegah panas masuk sehingga suhu di dalam rumah tetap sejuk.

Selain itu, pastikan plafon rumah tahan air, tahan api, dan anti rayap. Terlebih lagi, plafon memiliki peran penting dalam melindungi penghuni rumah dari perubahan cuaca dan iklim.

  • Perhatikan Pencahayaan

Tak hanya mempertimbangkan material dan model, Anda juga perlu memperhatikan pencahayaan hunian. Jika lampu tidak sesuai dengan desain plafon rumah, bisa-bisa cahaya yang dihasilkan terlalu gelap. Alhasil rumah Anda terlihat sempit dari ukuran aslinya.

Jika hunian cukup luas, pilih lampu LED dengan tingkat cahaya yang lebih tinggi. Sementara itu, hunian berdesain klasik  dengan langit-langit tinggi bisa memilih lampu tipe pendant dengan cahaya kuning hangat.

Optimalkan juga pencahayaan alami dari jendela atau ventilasi supaya rumah Anda terlihat semakin lapang, terang, dan nyaman.

Cara Membersihkan Plafon Rumah

Selain mengetahui bagaimana memilih jenis plafon rumah yang tepat, Anda pun perlu mempertimbangkan cara pembersihannya. Plafon rentan terkena jamur, debu, dan jenis kotoran lainnya. Sayangnya, karena sulit dijangkau, banyak orang mengabaikan kebersihan langit-langit rumah.

Membersihkan plafon itu penting dan Anda bisa melakukannya dengan mudah lewat cara-cara berikut:

  • Kenali Jenis Plafon Rumah

Setiap jenis plafon memiliki cara perawatan yang berbeda tergantung dari bahan dasar pembuatannya. Untuk itu kenali materialnya terlebih dahulu sebelum Anda mulai membersihkan agar plafon tidak mudah rusak.

  • Bersihkan Kotoran Ringan pada Plafon

Proses pembersihan plafon bisa dimulai dengan kotoran ringan dulu. Biasanya, kotoran ringan yang sering menempel pada plafon rumah adalah sarang laba-laba dan debu. Bersihkan menggunakan gagang sapu bila langit-langit terlalu tinggi untuk dijangkau.

Anda tinggal tempelkan busa atau lap pada ujung gagang sapu. Sambungkan keduanya menggunakan tali rafia atau karet dengan erat. Setelah selesai, tinggal bersihkan plafon rumah yang terlihat kotor dengan alat tersebut.

  • Gunakan Ampelas

Jika kotoran tidak hilang dengan lap atau busa, gunakan alat lain seperti ampelas. Ampelas bisa mengatasi kotoran akibat jamur atau kotoran hewan. Namun, hindari menggosok plafon terlalu keras supaya lapisannya tidak rusak atau tergores.

  • Cat Ulang Plafon Rumah

Jika noda tidak hilang meski sudah dibersihkan, solusi lainnya yaitu dengan mengecat ulang bagian plafon. Cara ini ampuh untuk mengatasi kotoran membandel di plafon. Tetapi, pastikan Anda menggunakan cat dengan warna yang sesuai warna asli plafon.

  • Bersihkan dengan Larutan Pembasmi Jamur

Beberapa zat kimia dianggap ampuh untuk membersihkan plafon rumah dari jamur. Sebut saja boraks, cuka atau amonia, pemutih pakaian, hidrogen peroksida, dan soda kue. Bahan alami seperti minyak tea tree juga bisa Anda gunakan karena mengandung anti bakteri dan anti jamur.

Namun, kenali dulu material plafon rumah Anda. Cari tahu apakah plafon sensitif terhadap bahan-bahan kimia tersebut. Bila tidak, Anda bisa membuat larutan pembasmi jamur yang terbuat dari campuran air dan salah satu bahan kimia di atas. Jangan lupa gunakan sarung tangan saat membersihkan plafon.

Menerapkan cara membersihkan  di atas tentu dapat menjaga ketahanan dan kebersihan plafon rumah Anda. Tetapi bukan plafon saja yang perlu dijaga ketahanannya, seluruh bagian rumah Anda pun memerlukan perlindungan ekstra dari berbagai kejadian yang tak diinginkan.

Untuk itulah asuransi Garda Home siap memberikan kenyamanan dan perlindungan pada hunian Anda dari risiko kebakaran, kerusuhan dan huru-hara, tertabrak kendaraan, tanggung jawab hukum pihak ketiga, sampai biaya pembangunan rumah kembali akibat faktor bencana lainnya.

Selain itu asuransi kebakaran Garda Home juga memberikan jaminan pengobatan akibat kebakaran rumah untuk Anda dan keluarga. Anda bisa memilih asuransi Garda Home dalam dua jenis paket sesuai kebutuhan, yaitu Garda Home PLUS atau Garda Home FIT. Anda tinggal memilih paket asuransi mana yang sesuai dengan kebutuhan perlindungan hunian Anda.