Perbedaan Diare Akibat Bakteri dan Rotavirus

Perbedaan Diare Akibat Bakteri dan Rotavirus

Diare merupakan kondisi yang umum terjadi dan bisa menyerang siapa saja, dari anak-anak hingga orang dewasa. Meskipun sering kali dianggap sepele, virus diare dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan benar.

Diare, baik yang disebabkan oleh bakteri maupun rotavirus, dapat dicegah dan diobati dengan langkah-langkah yang tepat. Namun sebelumnya Anda perlu mengetahui apa itu diare serta gejala dan cara pencegahan yang tepat.

Apa itu Diare?

Diare adalah kondisi medis yang ditandai dengan peningkatan frekuensi buang air besar (BAB), lebih dari 3x sehari, dengan tinja yang lebih cair atau encer dari biasanya. Kondisi ini dapat berlangsung selama beberapa hari hingga minggu, tergantung pada penyebabnya dan seberapa cepat perawatan dilakukan.

Johns Hopkins Medicine memaparkan ada dua jenis diare, yaitu:

  • Diare akut: berlangsung 1 – 2 hari dan akan sembuh dengan sendirinya. Diare ini disebabkan oleh air atau makanan yang terinfeksi bakteri. Bisa juga sakit karena terjangkit virus diare.
  • Diare kronis: berlangsung beberapa minggu dan umumnya dipicu oleh masalah kesehatan lain seperti penyakit Crohn, penyakit celiac, atau sindrom iritasi usus besar akibat serangan parasit.

Penyebab Umum Diare 

Penyebab munculnya virus diare pun beragam. Ada penyebab ringan seperti alergi makanan sampai infeksi bakteri yang menyebabkan diare kronis. Berikut penjelasan selengkapnya:

  • Stres emosional dan kecemasan hingga mengganggu fungsi saluran pencernaan dan menyebabkan diare
  • Intoleransi terhadap jenis makanan tertentu, misalnya laktosa (gula dalam susu) dan gluten (protein dalam gandum)
  • Efek samping obat-obatan, seperti obat pencahar, antibiotik, dan obat kemoterapi
  • Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi racun, bakteri, atau virus
  • Perubahan diet atau kebiasaan makan
  • Penyakit pencernaan seperti sindrom iritasi usus, Crohn, dan colitis ulcerativa
  • Infeksi parasit seperti Giardia lamblia dan Entamoeba histolytica melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi

Virus dan Bakteri Penyebab Diare 

Sebenarnya, selain penyebab-penyebab di atas, Anda berisiko terkena diare bila terjangkit virus dan bakteri tertentu. Di antaranya:

  • Penyebab Terjadi Diare Karena Bakteri

Melansir dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, infeksi bakteri dapat memicu gejala diare. Bakteri tersebut masuk ke dalam minuman atau makanan kemudian dikonsumsi hingga menyebabkan diare. Bakteri yang dimaksud adalah:

– Campylobacter

– Escherichia coli (E.coli)

– Salmonella

– Shigella

Patogenesis diare akut akibat bakteri dibedakan menjadi dua kategori. Pertama, bakteri non-invasif yang memproduksi toksin dan hanya menempel pada mukosa usus halus tanpa merusaknya. Kedua, bakteri invasif yang menyebabkan gejala seperti diare berair mirip air cucian beras dan diakibatkan oleh bakteri enteroinvasif. Jenis bakteri ini mampu merusak dinding usus hingga muncul diare yang bercampur lendir dan darah.

  • Penyebab Terjadi Diare Karena Virus

Diare akut umumnya terjadi karena infeksi virus seperti rotavirus. Virus diare ini lebih sering menjangkiti bayi dan anak-anak. Infeksi rotavirus sangat menular dan sering terjadi ketika memasuki musim dingin. Rotavirus menyebar melalui kontak dengan tinja yang terinfeksi.

Penularan dapat terjadi melalui tangan yang tidak bersih, permukaan yang terkontaminasi, serta makanan atau air yang tercemar. Virus ini sangat tahan terhadap banyak desinfektan dan bisa bertahan lama di permukaan.

Kenali Perbedaan Gejala Diare Akibat Virus dan Bakteri

Perbedaan Diare Akibat Bakteri dan Rotavirus

Perbedaan Diare Akibat Bakteri dan Rotavirus

Gejala diare akibat virus dan bakteri terdengar serupa. Namun, penting untuk mengenal apa pemicunya sehingga Anda memahami cara penanganan yang tepat. Adapun diare akibat virus ditandai dengan sakit kepala, demam, nyeri otot, dan feses encer tetapi tidak berdarah. Ini umumnya berlangsung selama beberapa hari sampai seminggu.

Sementara itu gejala diare karena bakteri meliputi kram, sakit perut, muntah, dan demam. Feses terlihat encer atau berdarah dan berbau busuk. Gejala ini dapat berlangsung beberapa hari atau berminggu-minggu.

Cara Mencegah Diare

Pada dasarnya virus diare dipicu oleh masalah air yang tidak bersih, buruknya sanitasi, kontaminasi makanan, dan rendahnya tingkat kebersihan. Itu sebabnya cara mencegah diare dapat dilakukan melalui hal-hal berikut ini:

  • Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air bersih, terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah mengganti popok anak
  • Gunakan hand sanitizer berbasis alkohol jika sabun dan air tidak tersedia
  • Pastikan air telah direbus sebelum diminum
  • Masak makanan hingga matang sempurna terutama daging, seafood, dan unggas
  • Hindari makan makanan yang sudah lama disimpan atau rusak karena penyimpanan buruk
  • Simpan makanan di tempat tertutup dan pada suhu yang tepat untuk mencegah kontaminasi
  • Cuci buah dan sayuran dengan baik sebelum dikonsumsi
  • Hindari makan makanan dari pedagang kaki lima yang kebersihannya diragukan
  • Konsumsi susu dan produk olahannya yang sudah dipasteurisasi untuk membunuh bakteri berbahaya

Pastikan sehat Anda terlindungi dari serangan virus dan bakteri dengan asuransi kesehatan dari Garda Healthtech. Asuransi ini menjamin konsultasi kesehatan online dan tatap muka dengan dokter umum/spesialis serta pembelian obat yang diresepkan. Tersedia juga tiga paket pilihan perlindungan kesehatan, yaitu Classy, FIT, dan ULTIMA. Anda hanya perlu menyesuaikan pilihan asuransi dengan kebutuhan perlindungan kesehatan Anda.