Saat ini, pembelian rumah lewat proses kredit alias KPR menjadi salah satu opsi untuk memiliki hunian impian di tengah keterbatasan dana. KPR rumah menjadi semakin populer karena harga properti yang melonjak tinggi dalam beberapa tahun belakangan. Namun, tidak sedikit orang-orang yang masih bingung mengenai apa itu KPR rumah dan bagaimana sistem ini berjalan.

Sesuai namanya, KPR merupakan salah satu metode pembayaran pembelian hunian atau properti dengan cara dicicil atau angsuran. Calon pembeli hanya perlu menyiapkan sejumlah uang muka yang ditentukan untuk sebuah rumah, lalu sisa nilai pembelian rumah akan dibayarkan oleh bank yang menyediakan KPR. Pembeli nantinya mesti membayar angsuran ke bank terkait pinjaman yang dibeli atas hunian tersebut dalam periode tertentu yang telah disepakati.

Pembelian rumah dengan cara KPR memiliki beberapa keunggulan yang bukan hanya menyangkut ketersediaan dana dari pembeli. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari KPR rumah.

  • Uang Awal Tidak Terlalu Besar

Uang muka menjadi salah satu syarat KPR rumah. Uang muka inilah yang menjadi kewajiban awal pembeli guna bisa memiliki hunian yang didambakan. Dibandingkan dengan membayar secara tunai sesuai harga rumah, nominal uang muka untuk KPR jauh lebih ringan.

  • Legalitas Rumah Terpercaya

Jika KPR disetujui, bisa dipastikan legalitas rumah yang dibeli dapat dipertanggungjawabkan dan terpercaya. Pasalnya, bank tidak akan berani memberi pinjaman untuk pembelian rumah yang masih bersengketa atau tanpa legalitas yang jelas. Ini karena rumah yang dicicil tersebutlah yang menjadi jaminan bagi pihak sendiri terkait pinjaman Anda.

Jenis-jenis KPR

Jenis KPR rumah cukup beragam. Memahami jenis-jenis KPR terlebih dahulu sebelum memutuskan kredit menjadi penting agar Anda bisa memperoleh jenis KPR rumah yang paling sesuai dengan kebutuhan.

  • KPR Subsidi

KPR subsidi dapat memberikan jenis keringanan bagi peminjam. Sebagai contoh, KPR subsidi bisa memberikan pengurangan besaran uang muka sampai meminimalkan persentase suku bunga.

Namun, KPR subsidi hanya dapat digunakan untuk kredit kepemilikan rumah maksimal tipe 36 atau maksimal harga rumah Rp120 juta. Jika rumah lebih luas daripada itu ataupun harganya lebih mahal, KPR subsidi tidak dapat diberikan.

  • KPR Non-subsidi

KPR non-subsidi kerap disebut juga sebagai KPR konvensional. Sesuai namanya juga, tidak ada bantuan subsidi terkait jenis pembiayaan ini. Jadi, jangan berharap pengurangan uang muka atau keminimalan bunga jika mengambil jenis KPR rumah yang satu ini.

Salah satu keunggulan dari KPR non-subsidi adalah menawarkan tenor atau masa kredit yang lebih lama, yaitu dapat mencapai 25 tahun. Namun di sisi lain, jika terjadi keterlambatan pembayaran, biaya dendanya terbilang tinggi.

  • KPR Syariah

Apa itu KPR rumah syariah? Ini merupakan metode pembayaran rumah secara kredit yang menerapkan prinsip syariah sehingga bebas riba.

Perbedaan utama dari KPR rumah konvensional dengan KPR syariah terletak di proses transaksi. Pada KPR konvensional, objek yang ditransaksikan adalah uang yang dipinjamkan. Sementara, pada KPR syariah, yang ditransaksikan adalah barang alias properti yang dijual.

Selain itu, jenis KPR rumah yang satu ini tidak menerapkan sistem bunga, melainkan menggunakan perhitungan margin, bagi hasil, atau ujrah yang disesuaikan pada akad yang digunakan.

  • Refinancing KPR

Pernah mendengar refinancing KPR? Ini merupakan KPR yang ditujukan untuk pelunasan sebagian hutang pokok agar cicilan KPR lebih ringan.

Bunga maupun masa asuransi dalam KPR rumah memang sudah ditentukan sejak awal antara pembeli rumah dan bank. Namun jika memang dibutuhkan, cicilan dapat dibuat menjadi lebih ringan dengan mengajukan kembali refinancing KPR. Cara hitung KPR rumah yang satu ini adalah pihak bank menyesuaikan nilai kredit yang tersisa dengan nilai atau harga jual bangunan terkini.

  • KPR Angsuran Berjenjang

KPR angsuran berjenjang adalah jenis KPR rumah yang memberikan keringanan bagi peminjam atau debitur untuk menunda pembayaran. Penundaan angsuran bisa diberikan sampai tahun ketiga masa pinjaman.

KPR angsuran berjenjang tidak jarang ditemui pada pembelian rumah-rumah indent. Di mana penundaan pembayaran angsuran disesuaikan dengan kondisi rumah jika sudah terbangun.

  • KPR Take-over

KPR take-over merupakan pemindahan kredit dari bank awal ke pengajuan kredit bank lain. Belakangan KPR take-over makin sering digunakan karena dinilai menguntungkan nasabah.

KPR take-over adalah jenis KPR rumah yang sangat cocok bagi seseorang yang ingin mengubah jenis suku bunga. Ini karena penerapan KPR take-over bisa menghindari kenaikan suku bunga floating. Pada akhirnya, ini akan meringankan angsuran nasabah.

  • KPR Pembelian

KPR pembelian merupakan jenis KPR rumah yang jaminannya tidak melulu harus dalam bentuk rumah. Pada jenis KPR ini, jaminan kredit juga dapat menggunakan properti lain, seperti apartemen maupun ruko.

  • KPR Duo

Tidak sedikit orang berpikir bahwa pengajuan KPR rumah tidak bisa disetujui jika memiliki pembiayaan kredit lainnya. Dalam kondisi memiliki cicilan lain, sebenarnya pembiayaan rumah secara kredit tetap bisa dilakukan melalui KPR duo. Bahkan lewat KPR ini, dua aset bisa langsung dimiliki.

Secara simpel, KPR duo adalah jenis KPR yang menawarkan dua fasilitas sekaligus. Lewat KPR ini, seseorang bisa mendapatkan pembiayaan untuk cicilan rumah dan angsuran pembelian mobil atau furnitur lain secara bersamaan.

Jenis-jenis Bunga KPR

Cara hitung KPR sangat bergantung dari suku bunga yang ditetapkan oleh bank sentral, dalam hal ini Bank Indonesia. Namun, selain melihat suku bunga kredit yang berlaku, pembiayaan kredit kepemilikan rumah ini juga bergantung pada jenis bunga KPR yang ditetapkan oleh bank bersangkutan. Setidaknya, ada dua jenis bunga KPR yang umum digunakan.

  • Suku Bunga Tetap

Suku bunga tetap akan membuat cicilan kredit terasa ringan. Hanya saja, jenis suku bunga KPR yang satu ini berlaku di sebagian waktu alias tidak sampai masa tenor berakhir. Tiap bank memiliki masa waktu untuk suku bunga tetap dalam KPR yang sebaiknya dipastikan di awal pembiayaan.

  • Suku Bunga Floating

Suku bunga floating adalah suku bunga mengambang merupakan besaran bunga yang mengikuti suku bunga yang berlaku di pasar. Ketika suku bunga dari bank sentral naik, suku bunga KPR juga akan naik. Sebaliknya ketika suku bunga turun, suku bunga KPR juga bisa turun. Inilah yang membuat nilai cicilan bisa naik atau turun cukup signifikan ketika sudah memasuki masa suku bunga floating.

Mengenali Syarat-syarat KPR Rumah

Untuk bisa memperoleh pinjaman dari bank untuk pembiayaan pembelian rumah, sejumlah syarat KPR rumah mesti dipenuhi. Persyaratan untuk KPR rumah dapat dikelompokkan menjadi beberapa hal di bawah ini.

  • Uang Muka

Bank baru akan memberikan KPR jika ada sejumlah uang muka yang disetorkan untuk dana awal pembelian rumah. Besaran uang muka sebagai syarat KPR rumah sendiri bisa berbeda-beda, namun nilainya ditetapkan oleh bank atau pengembang dari rumah yang dibeli. Besaran nilai uang muka untuk KPR sendiri pada umumnya berkisar 0—30 persen dari nilai jual properti tersebut.

Selain sebagai syarat, uang muka juga bisa menjadi landasan dasar cara hitung KPR rumah guna memperoleh besaran cicilan sesuai masa tenor. Semakin besar uang muka, beban cicilan bisa semakin ringan.

  • Penghasilan

Penghasilan tetap dengan nilai tertentu juga menjadi syarat pengajuan KPR. Bank tidak akan memberikan KPR rumah kepada seseorang jika penghasilan dari orang tersebut dinilai terlalu rendah atau tidak ada penghasilan tetap.

Syarat berupa penghasilan tetap diperlukan bank guna menjamin pengaju KPR bisa mempertanggungjawabkan kreditnya sampai lunas. Karena alasan ini pula, pengaju KPR yang sudah berkeluarga dan memiliki dua sumber penghasilan tetap akan lebih diperhitungkan.

  • Identitas Peminjam

Syarat KPR rumah lainnya menyangkut identitas dari pengaju KPR rumah. Di mana KPR baru dapat diberikan jika seseorang tersebut merupakan warga negara Indonesia.

Selain itu, usia pengaju juga menjadi perhitungan dalam pengajuan KPR. Pengaju KPR minimal harus berusia 21 tahun. Usia pengaju juga tidak boleh lebih dari 55 ataupun 60 tahun ( bergantung bank yang dipilih) di akhir masa tenor.

  • Kelengkapan Dokumen

Sejumlah dokumen mesti dilengkapi sebagai syarat KPR rumah. Beberapa dokumen inti untuk pengajuan KPR, antara lain fotokopi KTP, fotokopi kartu keluarga, fotokopi NPWP, fotokopi rekening koran 3 bulan terakhir, fotokopi slip gaji ataupun izin praktik, dan pas foto sesuai ketentuan.

Khusus untuk pengaju KPR rumah yang sudah berkeluarga atau pernah berkeluarga, diperlukan juga tambahan dokumen berupa fotokopi KTP pasangan serta fotokopi surat nikah atau surat cerai.

Di luar itu, formulir KPR yang diberikan oleh bank mesti diisi dan dilengkapi. Diperlukan juga fotokopi dokumen keterangan kepemilikan dari bangunan yang diajukan.

Tips Sebelum Mengambil KPR

Sebelum mengambil KPR rumah, ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar tidak ada penyesalan di akhir. Berikut adalah beberapa tips yang sebaiknya Anda lakukan sebelum mengajukan KPR.

  • Survei Rumah

Jangan terpatok hanya dengan satu rumah. Surveilah rumah sebanyak mungkin dan lakukan pembandingan satu sama lain. Beberapa hal yang perlu dibandingkan, seperti lokasi rumah, fasilitas di sekitar rumah, akses transportasi, dan tentu saja nilai dari rumah tersebut yang sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan finansial pribadi.

  • Selidiki Pengembang

Pengembang hunian yang Anda incar sebaiknya diselidiki dengan teliti. Pastikan memilih hunian dengan pengembang yang terpercaya agar dari sisi legalitas dan bangunan tidak bermasalah. Legalitas yang aman sendiri merupakan salah satu komponen yang dipertimbangkan bank untuk menyetujui atau menolak pengajuan KPR rumah.

  • Bandingkan KPR Antar Bank

Jika sudah menemukan rumah yang sesuai dari hasil survei, kini saatnya membandingkan KPR rumah yang ditawarkan satu bank dengan bank lainnya. Hal yang mesti diperhatikan dalam penawaran KPR oleh bank adalah tingkat dan jenis suku bunga.

Pasalnya, tiap bank memiliki penghitungan bunga dan tingkat suku bunga yang menjadi acuan KPR. Namun, yang perlu digarisbawahi adalah tingkat suku bunga yang rendah belum tentu membuat angsuran atau nilai cicilan menjadi kecil.

  • Simulasikan Kredit

Jangan ragu meminta customer service bank untuk memperlihatkan simulasi KPR rumah yang mau Anda ajukan. Besaran uang muka, cicilan, sampai bunga pinjaman dapat diketahui lewat simulasi kredit. Untuk bisa memperoleh simulasi tersebut, berilah informasi terkait jumlah pinjaman KPR rumah yang dibutuhkan juga berapa lama waktu kredit yang diperlukan.

  • Sesuaikan Cicilan dengan Penghasilan

Sesuaikan dahulu cicilan maksimal yang dapat dilakukan sebelum memulai pengajuan KPR rumah. Sesuaikan besaran cicilan dengan penghasilan tetap tiap bulan. Idealnya, total cicilan untuk KPR maupun pembiayaan lain maksimal 30 persen dari penghasilan keseluruhan.

  • Siapkan Uang Muka

Menyiapkan uang muka terlebih dahulu juga perlu dilakukan sebelum mulai mengajukan KPR. Jangan menyiapkan dana awal yang terlalu rendah. Besaran uang muka yang bisa memperkuat pengajuan KPR rumah diterima adalah 20—30 persen dari total harga rumah.

  • Bersihkan Rekam Jejak Kredit

Jagalah pola pembayaran semua tagihan, khususnya cicilan, sebelum mengajukan KPR rumah. Ini karena salah satu pertimbangan utama agar KPR diterima adalah rekam jejak kredit dari peminjam. Setidaknya, rekam jejak kredit mesti bersih dalam 2 tahun terakhir.

Jika KPR rumah sudah diperoleh, jangan lupa untuk memberi perlindungan bagi rumah secara maksimal dengan Garda Home. Pilihlah asuransi kebakaran rumah yang dapat memberi ketenangan dan kenyamanan karena memberikan perlindungan dari risiko kebakaran, kerusuhan, sampai tertabrak kendaraan. Semua perlindungan tersebut dapat diperoleh dengan pembelian asuransi Garda Home Plus maupun Garda Home Fit.

Referensi:

https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/apa-itu-kpr
https://www.rumah.com/panduan-properti/apa-itu-kpr-1412

https://superyou.co.id/blog/keuangan/pengertian-kpr-rumah/

https://www.orami.co.id/magazine/sistem-kpr
https://www.brighton.co.id/about/articles-all/kelebihan-kekurangan-kpr

https://www.rumah.com/panduan-properti/plus-minus-beli-rumah-kpr-6769
https://www.detik.com/properti/berita/d-6802905/jenis-jenis-kpr-dan-pengertiannya