Perbedaan Rooftop dan Balkon Rumah yang Sebenarnya

Perbedaan Rooftop dan Balkon Rumah yang Sebenarnya

Anda pasti pernah mendengar istilah rooftop dan balkon, terlebih saat ini sudah banyak rumah dan bangunan yang memiliki dua bagian hunian tersebut. Bahkan ada juga orang yang membangun rooftop rumah sekaligus balkon dalam satu hunian. Nah, apakah Anda mengetahui pengertian dan perbedaan dari keduanya?

Mengenal Perbedaan Rooftop dan Balkon

Dalam berbagai literatur dan sumber, sejatinya antara rooftop dan balkon memang memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Mulai dari pengertiannya sendiri, ukuran, material, bahkan fungsinya. Berikut perbedaan yang dimaksud secara garis besar.

1. Pengertian

Berdasarkan pengertian dan konsepnya, sejatinya baik dari rooftop dan balkon memiliki perbedaan seperti berikut.

  • Rooftop: merupakan bagian penutup pada bangunan yang letaknya di bagian paling atas rumah atau bangunan. Karena terletak paling atas, biasanya bagian bangunan ini tidak memiliki atap tambahan hingga dapat digunakan untuk beberapa keperluan.
  • Balkon: bagian ini dipasang pada bagian atas sebuah rumah atau bangunan, namun bukan termasuk yang paling atas. Bagian bangunan ini sama-sama memiliki area terbuka sehingga penghuni bisa menikmati lingkungan di luar bangunan dari ketinggian.

2. Ukuran

Untuk ukuran balkon dan rooftop sejatinya juga memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Dari ukurannya, balkon biasanya lebih kecil, yakni beberapa meter persegi saja. Berbeda halnya dengan rooftop yang ukurannya lebih besar, bahkan bisa seukuran penutup bangunan.

Balkon biasanya terhubung dengan kamar atau satu area ruangan tertentu. Jadi pada dasarnya ukuran balkon akan selebar ruangan yang terhubung itu.

Ukuran balkon yang lebih kecil tentunya tidak memungkinkan kita untuk menyimpan banyak barang. Tidak mengherankan jika kemudian beberapa orang hanya akan meletakkan 1-2 buah meja kursi, atau kalaupun menyimpan jemuran ukurannya juga relatif lebih kecil.

Berbeda halnya dengan rooftop rumah yang ukurannya lebih besar sehingga ada banyak barang yang bisa diletakkan. Beberapa orang tidak jarang memasang tali jemuran yang lebih panjang, tandon air, bahkan barang-barang material yang tidak terpakai di area rooftop.

3. Fungsi

Bisa dibilang, balkon adalah sebuah teras yang ada di lantai atas. Jadi secara fungsi, balkon lebih banyak digunakan untuk bersantai. Area yang lebih sempit tentu kurang cocok untuk digunakan sebagai area bermain yang terlalu ekstrim atau utilitas lain yang membutuhkan area luas.

Sementara itu, rooftop yang areanya lebih besar kerap dipakai untuk beragam fungsi. Tidak hanya sekadar menjemur pakaian atau menyimpan tandon air, beberapa orang bahkan meletakkan sejumlah panel unit AC outdoor, panel surya, bahkan meletakkan berbagai tanaman sebagai area berkebun.

*Baca Juga: Jenis – Jenis Atap Rumah Berdasarkan Bahan Materialnya

Rooftop juga tidak jarang difungsikan sebagai atap rumah atau bangunan sehingga tidak perlu menambahkan genteng tambahan di atasnya. Beberapa area rooftop juga dibiarkan polosan meskipun untuk urusan estetika Anda bisa mengecatnya sesuai kebutuhan.

Anda bisa menambahkan sejumlah area atap peneduh atau tetap membiarkannya rata dengan pintu masuk untuk sekadar sebagai teras. Bahkan tidak masalah juga kalau kamu tidak ingin memfungsikan rooftop layaknya gudang dengan memberikan berbagai barang tambahan.

4. Material

Lantas bagaimana dengan material yang dipakai pada area teras atas di bagian rumah ini? Apakah menggunakan material yang berbeda? Pada dasarnya material yang digunakan bisa saja sama, apalagi keduanya merupakan bagian rumah yang sama, hanya letak dan ukurannya saja yang berbeda.

Kendati demikian, ada beberapa pilihan material yang biasa digunakan khususnya untuk rooftop, salah satunya atap beton. Namun, dengan menggunakan bahan yang sama seperti bahan pembangunan rumah sejatinya juga sudah cukup asalkan dipastikan aman dan kuat.

Selain itu, material yang dipakai sebaiknya tidak licin alias anti slip. Usahakan ada saluran air di bagian pinggir sehingga tidak ada air yang tertampung dan membuat area rooftop maupun balkon menjadi licin karena genangan.

5. Manfaat tambahan

Sejatinya, rooftop rumah dan balkon juga sama-sama bermanfaat sebagai tempat berkumpul. Hanya saja, kapasitasnya juga harus diperhatikan, karena lagi-lagi harus disesuaikan dengan ukuran areanya. Keduanya juga masih bisa digunakan untuk menyalurkan hobi para penghuninya.

Berbagai kebutuhan dalam sebuah bangunan juga bisa dilakukan pada bagian eksterior rumah ini. Anda bisa menjalankan sejumlah aktivitas pada kedua bagian ini sesuai kebutuhan masing-masing.

Rooftop dan Balkon Mana yang Lebih Baik?

Apabila kemudian ada pertanyaan apakah sebuah rumah atau gedung wajib memiliki balkon dan rooftop, jawabannya adalah yang terpenting disesuaikan dengan kebutuhan pemilik rumah. Kalau rumah Anda hanya ada satu lantai, tentu tidak cocok dengan adanya balkon meskipun untuk rooftop bisa saja ditambahkan.

Ya, dalam membangun sebuah hunian tentu akan lebih baik jika memperhatikan detail fungsi bangunan tersebut terlebih dahulu. Lahan yang semakin sempit dan mahal tentu bisa menjadi inspirasi bagi Anda untuk membuat bagian atas bangunan menjadi tempat yang difungsikan untuk berbagai hal.

*Baca Juga: Cara Membuat Pondasi Rumah yang Kuat & Sesuai Kebutuhan

Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan kalau ingin membuat balkon atau rooftop untuk hunian Anda. Berikut beberapa hal yang bisa menjadi perhatian Anda.

1. Biaya

Pembuatan teras balkon hingga rooftop rumah mungkin akan lebih mudah dibandingkan dengan membangun rumah dengan 2 lantai. Hanya saja, membuat rooftop hingga balkon tidak jarang lebih mahal dibandingkan dengan membuat atap saja. Bahkan biayanya bisa mencapai 2x lipat dari pemasangan atap biasa.

Belum lagi dengan biaya pembuatan tangga yang menghubungkan ke area rooftop atau pembuatan partisi pagar untuk area luar balkon. Anda juga perlu memikirkan material, waterproofing, dan lain-lain sehingga biayanya bisa saja membengkak lebih besar.

2. Struktur rumah

Pertimbangan lain yang juga harus diperhatikan adalah apakah struktur rumah dan keadaan tanah di sekitarnya, apakah akan menjadi masalah atau tidak. Pada beberapa rumah yang usianya sudah lebih tua, sejumlah tembok pembatas, desain awal, atau bahkan cerobong asap bisa saja menjadi masalah.

Untuk itu, ada baiknya Anda melakukan konsultasi kepada insinyur atau siapa pun yang sedang membangun rumah Anda. Struktur tambahan tersebut harus kokoh dan tidak ada kesalahan apapun sehingga bisa membahayakan para penghuninya.

3. Keadaan tetangga

Hal lain yang juga penting diperhatikan yakni apakah ada dampak sosial yang terjadi pada para tetangga Anda. Apalagi jika Anda tinggal di lingkungan yang cukup padat, apakah cukup mengganggu atau tidak. Jadi, pastikan estetika dan arah pembuatannya tidak merugikan siapa pun.

Itulah sejumlah hal mengenai balkon dan rooftop rumah yang penting untuk anda ketahui. Agar selalu nyaman dan tenang selama dirumah lindungi rumah anda dengan Garda Home.

Garda Home bisa menjaga rumah anda dari risiko yang tidak diinginkan seperti kebakaran rumah. Dengan biaya premi yang terkangkau mulai dari Rp98.750 ribu saja.