Ingin Punya Rumah Scandinavian? Ini Plus Minusnya!Ingin Punya Rumah Scandinavian? Ini Plus Minusnya!Semakin banyak perumahan yang mengusup konsep rumah Scandinavian untuk propertinya. Desain rumah yang berasal dari negara-negara Nordik di Eropa ini pada dasarnya mengusung tiga konsep utama, yaitu kesederhanaan, minimalis, sekaligus fungsi. 

Desain rumah Scandinavian adalah jawaban bagi Anda yang mau memiliki rumah yang terkesan minimalis, namun tetap elegan dan fungsional. Namun, tentunya semua itu baru dapat diperoleh jika ciri khas dari gaya rumah tersebut benar-benar diterapkan optimal.

Sebelum memutuskan untuk membuat rumah Skandinavian, yuk simak dahulu ciri khas dan tips membuatnya. Jangan lupa pahami plus minusnya agar tidak menyesal belakangan.

Ciri-ciri Desain Rumah Scandinavian 

Setiap desain rumah memiliki ciri khasnya masing-masing, tidak terkecuali untuk rumah Scandinavian. Ada beberapa ciri khas dari desain rumah Scandinavian yang membuat model rumah ini mudah dikenali. Jadi kalau Anda menemukan beberapa ciri rumah seperti di bawah ini, bisa dipastikan memang rumah tersebut mengusung konsep rumah Scandinavian. 

  • Warna Rumah Netral 

Rumah bergaya Scandinavian cenderung digemari karena konsepnya yang minimalis sederhana, namun tetap berkesan modern. Namun, ada satu perbedaan mencolok dari rumah Scandinavian dengan rumah bergaya modern lainnya, yaitu penggunaan warna cat. 

Rumah-rumah Scandinavian mengusung warna netral untuk cat dinding hingga lantainya. Warna yang biasanya didapati pada rumah-rumah Scandinavian, biasanya mengarah ke cokelat, putih, maupun abu-abu muda. 

 Warna netral pada rumah bergaya Scandinavian membuat kesan kesederhanaan menjadi lebih optimal. Bukan hanya itu, warna-warna netral tersebut juga memberikan kesan hangat dan lapang untuk hunian. 

  • Didominasi Material Kayu 

Material kayu menjadi ciri khas utama lainnya pada rumah-rumah berkonsep Scandinavian. Material kayu pada rumah Scandinavian cenderung bisa terlihat di bagian lantai rumah, fasad, sampai ke bahan baku furnitur-furniturnya. 

Penggunaan material kayu pada rumah Scandinavian menjadi pokok untuk menambah kesan alami rumah. Bukan hanya itu, material kayu juga membuat hunian terasa lebih hangat. Kesan hangat ini sendiri yang memang diperlukan oleh orang-orang Nordik untuk rumahnya, mengingat udara di Eropa yang lebih dingin.

  • Optimalisasi Fungsi  

Desain rumah Scandinavian memang cenderung simpel dan minimalis. Tapi sebenarnya, konsep rumah Scandinavian tetap mengutamakan fungsi. Desain rumah Scandinavian yang simpel bukan berarti meminimalkan ruangan-ruangan fungsional di dalamnya. 

Optimalisasi fungsi pada desain rumah ini bisa didapati dengan tidak adanya sudut yang terbuang sia-sia. Tiap sudut rumah dapat digunakan sebagai ruangan fungsional, seperti untuk ruang baca, ruang kerja, ataupun ruang main anak. 

  • Kesan Lapang dan Terang 

Ciri khas lainnya dari desain rumah Scandinavian adalah kesan lapang dan terang. Rumah-rumah bergaya Scandinavian cenderung minim sekat agar kesan rumah lebih luas, meskipun luas ruangan tidak terlalu besar. 

 Kesan lapang pada rumah Scandinavian juga bisa tercipta dari kondisi rumah yang terang. Penerangan rumah-rumah bergaya Scandinavian sebisa mungkin mengoptimalkan pencahayaan alami. Atas alasan inilah, rumah Scandinavian biasanya memiliki banyak jendela kaca. 

Tips Mendesain Rumah Scandinavian 

Membangunan hunian bergaya Scandinavian tidaklah terlalu ribet. Beberapa tips simpel bisa berdampak besar untuk menciptakan kesan lapang, fungsional, dan terang yang menjadi ciri khas rumah Scandinavian. Jadi kalau Anda termasuk yang mau membuat rumah ala Nordik tersebut, coba ikuti tips-tips di bawah ini. 

  • Pilih Cat Netral dan Furnitur Kayu 

Warna-warna netral dan alami menjadi ciri khas utama dari rumah Scandinavian. Untuk menghadirkan kesan netral dan alami tersebut, pilihlah cat warna netral, seperti putih, cokelat, maupun abu-abu. 

 Selain itu, kesan alami dan pewarnaan yang netral di rumah bergaya Scandinavian juga bisa dihadirkan dengan penggunaan furnitur-furnitur kayu. Selain furnitur kayu, perabotan dengan warna netral, seperti abu-abu, putih, dan krem juga dapat menjadi opsi lain. 

  • Buat Ruangan Open-space 

Salah satu ciri khas utama dari rumah Scandinavian adalah kondisi rumah yang terasa lapang. Membuat rumah dengan konsep open-space bisa menjadi cara jitu untuk menghadirkan kesan lapang tersebut. 

Open-space adalah kondisi beberapa ruang fungsional yang menyatu dalam satu area tanpa batasan. Sebagai contoh, open-space bisa dibuat untuk ruang tamu, ruang keluarga, dan ruang makan yang dibiarkan menyatu. 

Untuk menghadirkan konsep open-space, hindari penggunaan banyak sekat, apalagi sekat yang bersifat permanen seperti dinding. Pembatasan ruangan hanya ditujukan untuk ruangan-ruangan tertentu, seperti kamar tidur dan kamar mandi. Selebihnya, ruangan fungsional lain dibiarkan dalam satu area. 

  • Jangan Terlalu Banyak Barang 

Terlalu banyak barang dalam suatu ruangan bisa membuat ruangan terasa sempit dan pengap. Kondisi tersebut bertolak belakang dengan konsep rumah Scandinavian yang mengarah ke kondisi lapang. 

Kalau mau membuat rumah bergaya Scandinavian, pikirkan kembali pembelian barang-barang dalam rumah. Hindari penggunaan terlalu banyak hiasan di lantai maupun dinding. Minimalkan pula penggunaan furnitur dengan dimensi yang terlalu besar karena akan memakan luas ruangan.  

  • Cari Furnitur Multifungsi

Perabot yang minim pada desain rumah Scandinavian bukan berarti membuat kelimpungan karena banyak fungsi perabot yang diperoleh. Untuk menghindari hal tersebut, carilah furnitur yang multifungsi agar semua perabot yang Anda butuhkan untuk berkegiatan tetap ada, namun ruangan tetap lapang. 

Beberapa furnitur multifungsi untuk rumah Scandinavian, seperti meja makan yang dapat dilipat dan terlihat seperti rak ramping jika sedang tidak terpakai. Anda juga bisa mencari tempat tidur yang dilengkapi laci-laci serbaguna di bagian bawahnya guna memaksimalkan tempat penyimpanan di rumah. Selain itu, penggunaan cermin juga sangat mendukung konsep rumah Scandinavian karena selain bisa untuk berkaca, cermin besar di ruangan bisa memberi ilusi ruangan yang menjadi lebih besar. 

  • Hadirkan Jendela Besar 

Pencahayaan terang secara alami yang menjadi ciri khas rumah Scandinavian bisa dihadirkan dengan memperbanyak jendela di jenis rumah ini. Bukan hanya secara rumah, pencahayaan maksimal untuk rumah bergaya Scandinavian juga dapat dihadirkan dengan membuat jendela-jendela berukuran besar. 

Jendela besar membuat sinar matahari lebih mudah masuk ke seluruh area rumah. Jendela besar yang menyatu dengan dinding rumah juga menjadi daya tarik tersendiri bagi desain rumah Scandinavian. 

  • Perhatikan Lantai 

Kesan Scandinavian di rumah juga dapat dihadirkan dengan memperhatikan jenis lantai. Rumah-rumah yang berasal dari kaum Nordik ini cenderung menggunakan lantai kayu, tanpa penggunaan karpet. Lantai kayu menjadi pilihan untuk menghadirkan ruangan yang lebih hangat. 

Selain menggunakan kayu asli, ornamen lantai kayu pada rumah Scandinavian juga bisa dihadirkan lewat pemakaian parket maupun vinyl kayu. Pilihan lain jika tidak ingin lantai nuansa kayu adalah penggunaan ubin-ubin besar dengan warna terang dan netral, seperti abu-abu muda. 

  • Beri Sentuhan Tanaman Hias 

Unsur alami dalam rumah Scandinavian bukan hanya dihadirkan lewat furnitur maupun lantai kayu. Rumah bergaya Scandinavian juga cenderung menghadirkan unsur alam di dalam rumah dengan penempatan tanaman-tanaman hias ataupun pembuatan taman indoor

Jadi, kalau mau membuat rumah dengan gaya Scandinavian, tambahkan beberapa tanaman hias di dalam rumah sebagai interior. Jangan membayangkan tanaman tersebut harus berukuran besar dan mencolok perhatian. Tanaman hias berukuran mini yang ditaruh di meja ataupun rak hiasan juga bisa menghadirkan kesan alami yang menjadi ciri khas hunian Scandinavian. 

Kelebihan Rumah Scandinavian 

Konsep Scandinavian yang makin populer ini ternyata memiliki beberapa kelebihan. Berikut adalah beberapa keunggulan yang bisa diperoleh oleh pemilik rumah jika mengusung gaya hunian yang satu ini. 

  • Hunian Terkesan Lebih Luas 

Konsep rumah Scandinavian adalah konsep yang membuat hunian terkesan lebih luas. Kesan lebih luas ini bisa diperoleh karena pada rumah-rumah bergaya Scandinavian, sekat pembatas permanen seperti dinding sangat diminimalkan dengan pembuatan ruangan-ruangan fungsional yang open-space. Selain itu, hunian juga lebih terasa lapang karena tidak padat furnitur. 

  • Kebutuhan Ruang Fungsional Terpenuhi 

Ciri khas rumah Scandinavian yang mengoptimalkan tiap sudut menjadi ruang fungsional membuat kebutuhan ruang di hunian ini menjadi terpenuhi. Ruangan fungsional yang tidak melulu harus dibatasi sekat dengan ruangan lain juga bisa menjadi strategi pemenuhan ruangan di lahan yang sempit. 

  • Sirkulasi Udara Rumah Lebih Baik 

Rumah ala orang Nordic yang satu ini umumnya memiliki banyak jendela berukuran besar. Selain bisa menjadi sumber pencahayaan alami, jendela-jendela besar tersebut juga membuat sirkulasi udara di rumah menjadi lebih baik. 

  • Bisa Menghemat Listrik 

Jendela-jendela besar yang menghadirkan pencahayaan alami yang optimal juga dapat berimbas ke dompet Anda! Pencahayaan alami mampu mengurangi penggunaan lampu di siang hari. Jadi, tagihan listrik pun dapat lebih hemat. 

  • Ramah Anak dan Lingkungan 

Desain rumah Scandinavian dirancang agar ramah lingkungan dan ramah anak. Disebut ramah lingkungan karena penggunaan furnitur berbahan alam yang terbatas sehingga tidak memakan terlalu banyak material dari alam. Penggunaan furnitur yang terbatas dan membuat area rumah lapang pun dapat membuat anak lebih nyaman untuk bergerak di dalamnya. 

Kekurangan Rumah Scandinavian 

Selain sejumlah keunggulan, tidak bisa ditampik ada beberapa kekurangan dari rumah dengan konsep ini. Berikut adalah beberapa kekurangan rumah bergaya Scandinavian yang mesti disadari sebelum Anda memutuskan memilikinya.

  • Risiko Tampilan yang Membosankan 

Rumah bergaya Scandinavian memang bisa menghadirkan kesan hangat dan elegan dengan menggunakan warna-warna yang netral. Namun, di sisi lain, tampilan rumah Scandinavian juga terkesan monoton dan menghadirkan risiko tampikan yang membosankan. 

  • Kurangnya Privasi 

Penggunaan sekat yang diminimalkan pada rumah-rumah Scandinavian memang bisa membuat area rumah lebih lapang. Namun di sisi lain, rumah yang minim sekat bisa mengurangi privasi pada anggota keluarga yang tinggal di dalamnya. 

  • Ruang Penyimpanan Terbatas 

Furnitur pada rumah Scandinavian umumnya dibatasi agar rumah tidak sumpek dan lebih lega. Dampaknya, rumah memang akan terasa lebih lapang. Namun, di sisi lain, ruang-ruang penyimpanan menjadi lebih terbatas karena furnitur yang dihadirkan cenderung berupa furnitur utama untuk kegiatan fungsional, seperti tempat tidur, kursi, maupun meja. Penggunaan rak-rak untuk penyimpanan dan ornamen cenderung diminimalkan pada rumah bergaya Scandinavian. 

  • Daya Tahan Material Furnitur Kurang 

Bahan kayu solid maupun serbuk kayu menjadi material mayoritas pada konsep Scandinavian. Jika dibandingkan dengan bahan, seperti stainless maupun logam lainnya, bahan kayu memiliki daya tahan dan keawetan yang lebih rendah. 

Cara Perawatan Rumah Scandinavian 

Rumah Scandinavian adalah hunian berkonsep lapang dan alami. Cara merawat rumah dengan desain Scandinavian sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan perawatan rumah-rumah berkonsep lain. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar rumah Scandinavian yang Anda tempati senantiasa terasa nyaman dan menyenangkan. 

  • Bersihkan Tiap Hari 

Rumah bergaya Scandinavian yang lebih lapang dan terbuka membuat area kotor akan lebih mudah terlihat. Biasakan untuk membersihkan rumah tiap hari agar ruangan senantiasa rapi dan bersih. 

  • Ubah Susunan Furnitur secara Berkala 

Furnitur yang terbatas pada rumah Scandinavian adalah salah satu pemicu rasa bosan. Salah satu cara perawatan yang bisa menghindarkan Anda dari rasa bosan pada tampikan desain rumah Scandinavian adalah mengubah susunan furnitur secara berkala. 

  • Singkirkan Benda Tidak Terpakai 

Tempat penyimpanan yang terbatas akan membuat benda-benda yang berlebihan terlihat berserakan dan membuat suasana rumah tidak nyaman. Biasakan untuk segera menyingkirkan benda-benda yang sudah tidak terpakai agar tampikan hunian lebih rapi. 

  • Jangan Biarkan Kondisi Basah 

Dominasi penggunaan kayu pada lantai maupun furnitur terancam lebih mudah lapuk dan berjamur jika sering terkena basah. Maka dari itu, segera keringkan area yang basah secepat mungkin untuk meminimalkan lembap dan risiko rusak pada lantai maupun furnitur kayu. 

  • Rutin Pangkas Tanaman 

Tanaman hias menjadi ornamen alami yang biasa ada di desain rumah Scandinavian. Jangan sampai tampilan rumah menjadi berantakan karena tanaman-tanaman hias yang terlihat tidak terurus. Rutin memangkas tanaman bisa membuat tampilan hunian senantiasa rapi sehingga tidak mengganggu kenyamanan. 

Rasa aman bisa meningkatkan kenyamanan untuk tinggal di rumah, tidak terkecuali untuk rumah-rumah bergaya Scandinavian. Membeli proteksi berupa asuransi kebakaran untuk rumah Scandinavian yang didominasi furnitur kayu bisa menjadi jawaban untuk menghadirkan rasa nyaman tersebut. 

Pilih Garda Home untuk melindungi rumah dari risiko kerusakan akibat kebakaran, kerusuhan, sampai tertabrak kendaraan. Asuransi rumah yang tersedia dalam dua paket ini, yaitu Garda Home Plus dan Garda Home Fit, ini juga  menjamin risiko tanggung jawab hukum pihak ketiga sampai penyediaan jaminan pengobatan bagi Anda dan keluarga akibat kebakaran tempat tinggal. Jadi, sudah lindungi rumah Anda dengan asuransi yang tepat dari Garda Home, belum?